Sabtu, Mei 18, 2024
BerandaEssayRespon Pelajar Muhammadiyah Kota Kediri Akibat Letusan Gunung Ruang

Respon Pelajar Muhammadiyah Kota Kediri Akibat Letusan Gunung Ruang

Oknews.co.in – Kota Kediri, Gunung Ruang adalah sebuah gunung berapi kerucut yang terletak di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara. Puncak gunung ini memiliki kubah lava dan merupakan salah satu gunung yang cukup aktif di Indonesia.

Belakangan ini, Gunung Ruang di kawasan tersebut mengalami erupsi. Letusan Ini bukan pertama terjadi di Gunung itu. Erupsi ini dianggap sama dahsyatnya dengan erupsi sebelumnya yang terjadi pada September 2002 lalu. Sejarahnya, erupsi Gunung Ruang pada tahun 1871 memicu tsunami setinggi 24 meter dan menewaskan sekitar 400 orang.

Pada tahun ini, Erupsi Gunung Ruang berdampak pada kepala keluarga sebanyak 272 atau 828 jiwa mengungsi dengan rincian sebanyak 783 jiwa berada di rumah kerabatnya di daratan Pulau Tagulandang dan sebanyak 45 jiwa berada di Gedung BPU Kecamatan Tagulandang.

Berdasarkan laporan Pusdalops BNPB, Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro Sulawesi Utara meletus pada hari Selasa, (16/4) malam. Lokasi terdampak Desa Pumpente dan Desa Patologi di Kecamatan Tagulandang.

Laporan dari BPBD kabupaten Sitaro, Rabu (17/4) pukul 01:30 WIB Gunung Ruang kembali erupsi dan terjadi hujan abu vulkanik, yang menyebabkan sinyal komunikasi terputus di kampung laingpatehi.

Keterangan : Letusan Gunung Ruang pada beberapa hari lalu

Berita tersebut mencerminkan kekhawatiran yang dirasakan oleh pelajar Muhammadiyah Kota Kediri terkait penyebaran gas SO2 yang meluas dari Pulau Jawa hingga ke berbagai belahan dunia. Mereka menganggap bahwa situasi ini menyoroti urgensi pendidikan mengenai respons terhadap bencana.

Mereka berpendapat bahwa saat ini sangat penting bagi masyarakat dan pemerintah untuk mempersiapkan diri secara mental dan meningkatkan pengetahuan terkait penanggulangan bencana alam. Hal ini menjadi lebih penting mengingat Indonesia berada di Jalur Cincin Api yang sering kali menyebabkan letusan gunung berapi.

“Sebagai pelajar, saya merasa perlu bagi kita untuk memahami dan belajar dari bencana alam ini. Kita harus menyadari bahwa pendidikan bencana sangat penting dan harus diperkuat di sekolah-sekolah. Bencana alam seperti ini mengingatkan kita akan pentingnya kesadaran dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana”, kata rijal sebagai anggota Pelajar Muhammadiyah Kota Kediri.

Mereka juga mengungkapkan pandangan bahwa sistem peringatan dini dan kesiapsiagaan masyarakat harus diprioritaskan untuk dapat berfungsi dengan efektif dan responsif. Mengingat pengalaman masa lalu yang mencakup bahkan tsunami besar, kolaborasi di antara berbagai pihak dianggap sebagai faktor kunci.

“bencana ini menunjukkan pentingnya sistem peringatan dini, kesiapsiagaan dan respon cepat masyarakat dalam menghadapi bencana alam, pun juga dari pemerintah untuk selalu waspada dan mempersiapkan rencana evakuasi yang baik serta menunjukkan kekuatan kerja sama untuk mengatasi bencana tersebut. Mengingat sejarah erupsi Gunung Ruang yang pernah menimbulkan tsunami besar.” Sambungnya

Pelajar Muhammadiyah mengajak beberapa organisasi kemanusiaan, terutama di antara rekan-rekan sebaya mereka, untuk bekerja sama dalam menggalang dana atau memberikan bantuan untuk mendukung proses pemulihan setelah terjadinya erupsi gunung.

“Sebisa mungkin kita sebagai pelajar bisa menolong dengan menggalang dana untuk didonasikan ke korban bencana untuk keberlangsungan hidup mereka serta membantu teman teman kita disana supaya masih bisa belajar ditengah musibah yang menimpa mereka”, tutupnya.

Penulis : M. Sultan Rijal

Editor : David

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Most Popular

%d blogger menyukai ini: